Friday, January 11, 2008

Thursday, January 10, 2008

orang seperti apakah anda?

Kuis Sifat Asli

Mau tau sifat asli kita? Cobain deh kuis yang satu ini. Kuisnya agak sedikit butuh kerajinan, ambil bolpen catet nama binatangnya dan no.urut untuk hasil terakhir. Kayaknya hasilnya nggak jauh banget dech dari sifat kita… Selamat mencoba ...
1. Bentar lagi mau kiamat nih. Kalo kamu bisa nyelametin satu jenis binatang, binatang manakah yang beruntung?

a. Kelinci
b. Domba
c. Rusa
d. Kuda
2. Kamu lagi maen ke Afrika, eh trus dipaksa bawa binatang pulang buat souvenir. Kamu akan pilih?

a. Monyet
b. Singa
c. Ular
d. Jerapah
3. Ceritanya kamu dikutuk sama Tuhan jadi binatang. Kamu milih Jadi apa?

a. Anjing
b. Kucing
c. Kuda
d. Ular
4. Jika kamu diberi kekuatan untuk memusnahkan suatu spesies, spesies mana yang akan jadi korban?

a. Singa
b. Ular
c. Buaya
d. Hiu
5. Suatu hari, kamu nemu binatang yang bisa bicara. Kamu berharap binatang itu adalah?

a. Domba
b. Kuda
c. Kelinci
d. Burung
6. Kalo kamu ada di pulau terpencil dan cuman bisa punya 1 teman, pilih yg mana?

a. Manusia juga
b. Babi
c. Sapi
d. Burung
7. Andaikan kamu bisa bikin binatang buas jadi jinak, kamu akan pelihara?

a. Dinosaurus
b. Harimau putih
c. Beruang kutub
d. Leopard
8. Kalo kamu bisa jadi binatang selama 5 menit, mau jadi yang mana?

a. Singa
b. Kucing
c. Kuda
d. Merpati
JAWABANNYA :

1. Pada dasarnya kamu tertarik dengan orang yang…

a. KELINCI - orang yang susah ditebak, contoh: keliatannya cuek banget padahal aslinya super perhatian
b. DOMBA - patuh..dan ramah... (bulunya putih ya?? hehehheh)
c. RUSA - elegan dan sopan
d. KUDA - mereka yang tidak terkekang dan bebas
2. Dalam masa pendekatan, cara pendekatan yang paling bisa bikin Kamu jatuh hati…

a. MONYET - kreatif, ngga pernah bikin ! kamu bosen
b. SINGA - to the point, langsung nyatain tanpa spik yang bebelit
c. ULAR - ulur... tarik... ulur lagi... tarik lagi..., layangaaaan kali
d. JERAPAH - sabar... tapi never give up.
3. Kesan yang pengen kamu kasih liat ke pacar kamu, bahwa kamu adalah orang yang…

a. ANJING - setia dan bisa dipercaya
b. KUCING - gaya
c. KUDA - optimis
d. ULAR - fleksibel
4. Situasi yang paling kamu benci, yang bisa jadi masalah dalam hubungan kamu…

a. SINGA - kesombongan pacar kamu dan sikapnya yang sok diktator
b. ULAR - emosional, moodmood-an, sehingga kamu ngga tau lagi musti gimana buat nyenengin dia
c. BUAYA - sadis (jangan diartikan secara fisik yah), berhati dingin, trus suka ngejek
d. HIU - insecure (apa yah bahasa indonya yang pas, ketidakamanan? ketidakstabilan? ketidakpastian?)
5. Hubungan yang pengen kamu jalanin dengan pacar kamu…

a. DOMBA - walaupun ngga ngomong tapi kalian saling tau isi hati masing2, dengan kata lain kalian tuh
communicate by hearts
b. KUDA - saling terbuka, kebebasan mengungkapkan pendapat, ngga ada rahasia-rahasiaan
c. KELINCI - hubungan yang bisa bikin kamu selalu merasa nyaman dan saling mencintai
d. BURUNG - hubungan jangka panjang
6. Tentang perzinahan…

a. MANUSIA - kamu perduli dengan lingkungan dan moral, jadi kamu nggak akan macem-macem kalo nanti udah nikah (amieenn).
b. BABI - walaaahhh!! Kamu nggak bisa nahan godaan nih...
c. SAPI - sebisa mungkin sih kamu berusaha untuk tidak melakukannya
d. BURUNG - tidak stabil. Sebenernya kamu bukan orang yang cocok menikah dan membuat sebuah komitmen.
7. Pernikahan buat kamu…

a. DINOSAURUS - sedikit pesimis, kamu ngerasa sekarang ini udah ngga ada tuh yang namanya happy marriage.
b. HARIMAU PUTIH - buat kamu pernikahan adalah sesuatu yang berharga dan setelah kamu married kamu bakalan ngejaga banget
c. BERUANG KUTUB - kamu takut akan pernikahan
d. LEOPARD - kamu pengen banget nikah, tapi sebenernya kamu juga nggayakin betul apa sih pernikahan itu?
8. Saat ini, kamu menganggap cinta adalah…

a. SINGA - kamu selalu haus akan cinta. Tapi bukan berarti mudah jatuh cinta, tapi selalu ingin dicintai.
b. KUCING - kamu sedikit egois. Kamu melihat cinta sebagai sesuatu yang mudah didapat dan dibuang
kapanpun kamu mau.
c. KUDA - kamu engga mau dikekang oleh hubungan yang terlalu serius. Kamu masih pengen juga "gebet sana gebet sini"
d. MERPATI - cinta buat kamu adalah sebuah komitmen yang dilakukan oleh kedua pihak.

TUKANG CUKUR

Ada seorang tukang cukur tua yang baik hati
disebuah
kota di United States .
Suatu hari seorang penjual bunga datang
kepadanya
untuk m e m otong ra m but. Selesai potong
ra m but,dia
ber m aksud m e m bayar tetapi tukang cukur
m enjawab :
"Maaf, saya t id ak dapat m ener i m a uang dari m u.
Saya m elakukan pelayanan".
Sipenjual bunga sangat ge m bira dan m eninggalkan
tukang
cukur tersebut.
Pada keesokan paginya, ketika si tukang cukur
m e m buka
toko, ada sebuah kartu ucapan ter i m a kasih dan
selusin
bunga m awar yang telah m enanti di depan pintu.

Seorang polisi datang untuk potong ra m but dan dia
pun ber m aksud m e m bayar setelah selesai dipotong
ra m butnya. Tetapi, si tukang cukur pun m enjawab :
"Maaf, saya t id ak dapat m ener i m a uang dari m u.
Saya m elakukan pelayanan". Si polisi pun sangat
ge m bira dan m eninggalkan tukang cukur tersebut.
Pada keesokan paginya,ketika si tukang cukur
m e m buka
toko, ada sebuah kartu ucapan ter i m a kasih dan
selusin
donat yang telah m enanti d id epan pintu.

Dihari berikutnya datanglah seorang software
engineer
dari Indonesia untuk potong ra m but, ketika dia
hendak
m e m bayar, si tukang cukur pun m enjawab :
"Maaf, saya t id ak dapat m ener i m a uang dari m u.
Saya
m elakukan pelayanan".
Si software engineering dari Indonesia pun a m at
sangat ge m bira dan m eninggalkan tukang cukur
tersebut.
Pada keesokan paginya, ketika si tukang cukur
m e m buka
toko, .. coba tebak !!! apa yang tukang cukur
te m ukan
di depan pintu ???????????? ????????? ???????







Dapatkah ka m u m enebaknya ???????????







Apakah ka m u belu m tau jawabannya?? ????????? ?








Ayo.Berfikirlah seperti orang indonesia .....!!!!!!











Ok!!!!!OK!!! !!!!!!!!! !!!
Selusin orang Indonesia telah m enunggu untuk
potong
ra m but GRATIS !!!!!!!!!

PENGEN tahu alasan mengapa negara

  1. Jml penduduk Indonesia ada 237 juta. 104 juta, diantaranya adalah para pensiun. Jadi tinggal 133 juta yang bisa kerja.
  2. Jml pelajar dan mahasiswa adalah 85 juta. Mereka sekolah, jadi tinggal48 juta orang yang bisa kerja.
  3. Yang kerja buat pemerintah pusat sebagai pegawai negeri ada 29 juta, Jadi tinggal 19 juta yang bisa kerja.
  4. Ada 4 juta yg jadi TNI/POLRI. Jadi tinggal 15 juta yg bisa kerja.
  5. Ada lagi yang kerja di pemerintahan daerah dan departemen jumlahnya 14.800.000. jadi sisanya tingal 200.000 yang bisa kerja.
  6. Yang sakit dan dirawat di Rumah Sakit di seluruh Indonesia ada 188.000. Jadi sisa 12.000 orang yang bisa kerja.
  7. Ada 11.988 orang yg dipenjara. Jadi tinggal sisa dua orang saja yang masih bisa kerja.

SIAPA MEREKA ....?
Yaa,... tentu saja SAYA dan ANDA.
Tapi kan ... ANDA malah sibuk main blogg....
Jadi tinggal SAYA SENDIRI YANG BEKERJA.!!!! !!
Bagaimana Indonesia bisa maju kalau cuma saya sendiri yang
bekerja????? ????

Software Baru

Seorang programmer mengirimkan surat berikut :

Yth. Customer Support:
Saya sangat membutuhkan bantuan. Baru-baru ini saya melakukan
upgrade program Girlfriend 7.0 ke Wife 1.0 dan diluar perkiraan saya
ternyata program baru ini mulai melakukan proses pembuatan sub
program Child 1.0 dan juga mulai memakan waktu dan sumber berharga
lainnya. Hal ini tidak dicantumkan di brosur produknya.

Sebagai tambahan Wife 1.0 juga mengacaukan program lainnya,
memasukkan dirinya ke dalam proses start up harian dimana secara
otomatis memonitor semua aktivitas system seperti sebuah Virus.

Program saya lainnya seperti Hang Out Cafe(c) 2.5 atau Friday Nite Party
311
tidak lagi bisa berjalan dan menyebabkan system menjadi crash
setiap kali dilakukan. Saya mencoba menjalankan Lazy Saturday 5.0
atau Sleepy Sunday 4.2 namun juga tidak dapat dijalankan, bahkan
program Saturday Shopping 3.0 atau Sunday Home Cleaning 3.11 yang
muncul.

Sepertinya saya tidak bisa membuat Wife 1.0 bekerja di background
sementara saya mencoba menjalankan aplikasi favorit saya lainnya.
Saat ini saya sedang berfikir untuk kembali ke Girlfriend 7.0 dan
melakukan Uninstall program Wife 1.0 namun tidak bisa.

Mohon bantuannya,
Programmer

Sehari setelah dia mengirim email itu, dia mendapat jawabannya yang
isinya :

Yth. Bapak Programmer,
Ini adalah masalah yang sering muncul dari kesalahpahaman yang
mendasar sekali. Banyak orang yang melakukan upgrade program
Girlfriend 7.0 ke Wife 1.0 berfikir bahwa Wife 1.0 adalah tipe
Utility & entertainment Program.
Sedangkan hal yang sebetulnya Wife 1.0 adalah Operating System,
dirancang oleh Programmer kami di HEAVEN UNLIMITED COMPANY untuk
menjalankan semuanya.

Anda tidak bisa menghapus Wife 1.0 dan kembali ke Girlfriend 7.0.
Wife 1.0 tidak dirancang untuk ini karena jika dipaksakan untuk
dilakukan dapat menyebabkan system anda berantakan.

Kami merekomendasikan tetap menggunakan program Wife 1.0 dan coba
menghadapi beberapa hal yang Anda anggap sebagai kesulitan sebaik
mungkin.
Beberapa tips dari kami jika ada suatu masalah, coba jalankan semua
recovery program yang ada di folder C:\APOLOGIZE, seperti Say Sorry
8.0 or Hug & Kiss 9.0. Walaupun beberapa orang menganggap Wife 1.0
adalah suatu program yang butuh perawatan tinggi, banyak juga orang
yang tahu bahwa program ini dapat menjadi sangat menyenangkan.
Untuk memperoleh manfaat maksimal program Wife 1.0 ini, Anda dapat
mencoba membeli add-on program seperti Listening 5.0, Flowers 2.5
atau Chocolates 1.3.

Dalam hal apapun kami sangat tidak erekomendasikan untuk
install program Secretary 1.0 (Short Skirt Version) karena
program ini sangat tidak kompatibel dengan Wife 1.0
dan hampir dipastikan akan menyebabkan system menjadi crash.

Semoga dapat membantu,
Customer Service

Friday, January 4, 2008

Gajah Mada

Judul: Gajah Mada
Penulis: Langit Kresna Hariadi
Penerbit: Tiga Serangkai Solo
Cetakan #4: 2006
Tebal: 582 hal + x


"Misteri di Balik Pemberontakan Ra Kuti"

Lintang kemukus beberapa kali muncul di langit Majapahit. Dan kini, kabut tebal seperti menyelimuti segenap sudut kotaraja Wilwatikta. Orang-orang bertanya, peristiwa besar apa yang akan terjadi esok hari? Ingatan mereka melayang pada pertempuran Ken Arok dari Tumapel dengan Kertajaya dari kerajaan Kediri. Kertajaya tumpas. Juga ketika Singasari, kerajaan yang dengan susah-payah dibangun Ken Arok dihancurkan oleh Jayakatwang dari Kediri. Kertanegara, raja Singasari saat itu pun, tapis. Juga hal serupa terjadi ketika malam menjelang kematian Ken Dedes, seorang permaisuri Tumapel dan Singasari yang dari rahimnya dilahirkan raja-raja Jawa.

Dan kekhawatiran mereka ternyata terbukti. Rakryan Kuti memberontak. Dengan memanfaatkan pasukan Jala Rananggana dan Jalayuda, Kuti, salah seorang dari Dharmaputra Winehsuka yang paling berpengaruh, madeg kraman, menggempur istana raja Jayanegara dari pintu belakang. Tujuannya hanya satu: menggulingkan Kalagemet, nama kecil Jayanegara, dan mengangkat dirinya menjadi raja.

Hal ini sama sekali tak pernah disangka-sangka, karena Dharmaputra tidak memiliki pasukan. Tetapi dengan segala tipu-muslihat dan akal bulusnya, Ra Kuti bisa memanfaatkan pasukan lain dan membaca keadaan. Dibantu saudara-saudaranya: Ra Yuyu, Ra Banyak, Ra Pangsa, Ra Wedeng, dan Ra Tanca, juga temenggung Pujut Luntar dan Panji Watang -- keduanya adalah pimpinan pasukan Jala Rananggana dan Jalayuda -- Ra Kuti berhasil menggerakkan pasukan segelar-sepapan menggilas istana.

Inilah pemberontakan yang banjir darah. Sebuah ambisi menguasai dampar kedaton yang berlepotan darah. Ra Kuti memang berhasil mengusir Jayanegara dari istana. Namun, korban yang jatuh, baik dari pasukan perang maupun rakyat jelata tak terhitung lagi. Termasuk Panji Watang, Pujut Luntar, dan juga Lembu Sora, pimpinan pasukan Jalapati yang lebih memilih berhadapan dengannya. Ketiganya tewas sebagai martir, sekaligus korban.

Adalah bekel Gajahmada, pimpinan pasukan Bhayangkara, yang telah berhasil mengamankan Jayanegara keluar istana. Sebuah pengalaman petualangan yang tak pernah sama sekali terbayangkan Jayanegara. Ia harus menyamar, mengarungi sungai, melewati gorong-gorong, berjalan tak tentu rimba dan tak pernah berhenti, menginap di kebun jagung atau di dangau, bersembunyi berbalut lumpur dan diinjak-injak musuh. Juga makan makanan rakyat jelata yang mungkin tak pernah ditemuinya di istana. Dari Wilwatikta, atas inisiatif dan strategi Gajahmada, Jayanegara diungsikan ke Kabuyutan Mojoagung, kemudian bergerak lagi karena ketahuan Ra Kuti dan pasukannya, hingga tiba di Bedander. Sebuah pedukuhan tandus di Pegunungan Kapur Utara.

Upaya pengungsian Jayanegara dan juga perebutan kembali takhta Ra Kuti oleh pasukan Bhayangkara diwarnai dengan penyusupan telik sandi, bahkan di tubuh Bhayangkara sendiri. Sehingga, berbagai rencana Gajahmada selalu diketahui musuh. Beberapa tempat persembunyian Jayanegara juga terendus mereka. Hal mana menyebabkan Gajahmada harus membersihkan Bhayangkara dari telik sandi Ra Kuti itu. Dan hal itu tidaklah mudah, karena setiap Bhayangkara adalah prajurit pilihan, memiliki kemampuan di atas rata-rata prajurit kebanyakan, cukat trengginas dan tahan banting, bahkan terhadap intimidasi. Dengan susah-payah, Gajahmada akhirnya bisa membersihkan anggotanya yang membelot, meski untuk itu, ia harus kehilangan beberapa anggota pasukan, seperti Mahisa Kingkin dan Risang Panjer Lawang. Sedikit banyak, upaya Gajahmada ini mendapatkan bantuan dari seseorang misterius yang menyebut dirinya Bagaskara Manjer Kawuryan. Sebuah kalimat sandi yang berarti matahari terang-benderang. Orang ini beberapa kali memberikan informasi dan juga peringatan yang sangat berguna buat Gajahmada untuk mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi keadaan.

Di sisi lain, meski Ra Kuti berhasil menguasai istana, tetapi ia tidak menguasai seluruh pasukan. Ia juga tak disenangi penduduk, karena berbagai kebijakannya yang justru menyengsarakan mereka. Perampokan, perampasan, penggeledehan, dan juga perkosaan banyak terjadi, justru dilakukan oleh para prajuritnya di lapangan. Semua itu menjadikan rakyat ikut berontak dengan caranya sendiri. Pepe di alun-alun Majapahit misalnya. Tetapi sayangnya Ra Kuti justru membinasakan mereka yang tengah pepe itu. Satu hal yang tak pernah terjadi pada masa-masa raja sebelumnya.

Di atas situasi di mana Ra Kuti tak mengakar di masyarakat bahkan pendukungnya di istana inilah, Gajahmada dan pasukan Bhayangkara menyusun kekuatan untuk menggempur balik Ra Kuti. Dan usahanya itu pun membuahkan hasil. Ra Kuti dan pasukannya berhasil dilumpuhkan. Dan kekuasaan dikembalikan kepada Jayanegara sebagai raja yang sah. Maka, berhasillah Gajahmada dan pasukan Bhayangkaranya mengawal dan kemudian menempatkan kembali raja yang sah itu ke dampar kedaton Majapahit yang sempat digoncang kraman.

Namun, Jayanegara ternyata masih menyimpan bahaya. Ketika ia sakit, tujuh tahun kemudian, Gajahmada berinisiatif meminta bantuan Ra Tanca, satu-satunya Dharmaputra Winehsuka yang selamat karena ia menyerah, yang tengah dipenjara. Ia memang tabib kesohor di Majapahit. Bahkan sebelumnya, Ra Tanca sering dimintai bantuan Jayanegara ketika ia atau keluarganya sakit.

Namun, justru itulah saat dimana Jayanegara menghadapi ancaman yang sebenarnya. Ketika Ra Tanca meramu obat, ternyata obat tersebut beracun yang sangat mematikan. Gajahmada tak menduga sama sekali hal itu terjadi, karena obat yang sama sudah diminum Ra Tanca lebih dulu dan terbukti tak berpengaruh pada tabib itu. Jayanegara akhirnya tewas di tempat. Gajahmada langsung membunuh Ra Tanca karena ulahnya. Mangkatlah raja Jayanegara saat itu juga. Dan Majapahit pun berduka.

Dan pada saat itulah terkuak siapa sebenarnya Bagaskara Manjer Kawuryan itu.

***

Saya teringat dengan Nagrasasra-Sabuk Inten dan juga Api di Bukit Menoreh ketika membaca buku novel ini. Saya teringat SH. Mintardja. Dulu, ketika masih SMP, saya rela menunggu kedatangan buku seri lanjutan cerita-cerita itu tiap bulan di rumah tetangga yang berlangganan, hanya untuk mengikuti kisah lanjutannya.

Demikian juga yang saya rasakan ketika membaca buku ini. Ia menyeret saya untuk terus membaca hingga halaman terakhir. Ia memesona saya, dan syukurlah, saya tak perlu menunggu berbulan-bulan hingga kisah itu – sementara – berakhir. Bagaimanapun saya mendapati buku lanjutannya itu, jilid II, III, bahkan kabarnya jilid V pun sudah ditulis Pak Langit. Kalau tidak salah tentang muksa-nya Gajahmada.

Sebagaimana dulu tergila-gila dengan sandirawa radio Tutur Tinular, membaca Gajahmada ini pun membuat saya mengalami hal serupa. Apalagi Pak Langit membumbui kisah ini dengan beberapa misteri, permainan telik sandi yang mengasyikkan, serupa melihat jalannya perang yang penuh strategi dan tipu-muslihat. Kelihatannya ini khas Pak Langit, karena begitu pula adanya ketika saya membaca karya beliau yang lain. Libby dan De Castaz, misalnya.

Membaca detil peristiwa pemberontakan Kuti itu, saya bertanya-tanya: darimana beliau mendapatkan sumber cerita? Bagaimana beliau menempatkan orang-orang, yang mungkin fiktif, diantara cerita itu. Sehingga, terciptalah sinergi yang asyik, hingga saya bahkan tak lagi tahu, ini cerita sungguh-sungguh terjadi atau rekaan belaka? Namun satu hal, saya yakin Pak Langit telah melakukan riset yang luar biasa. Bagaimana tidak? Ia bisa menyebut denah istana Majapahit berikut nama-nama benteng dan bagian-bagian istananya. Ia juga menyebut berbagai tempat seperti Rakryan (sekarang kota Krian), Angawiyat (sekarang Ngawi), Crubang (sekarang Caruban), Ponorogo, Sambit Purwohantoro (sekarang sebuah kecamatan di Ponorogo: Sambit Purwantoro), Mojoagung, Bander atau Bebander, dan sebagainya. Sehingga setelah membacanya, kita seperti dihadapkan pada sebuah peta lama berabad yang lalu di depan mata.

Hanya saja, ada beberapa hal yang menurut saya sedikit mengganggu. Pertama, banyak perulangan yang mungkin tak terlalu perlu disampaikan, seperti seting awal tentang kabut tebal yang menyelimuti Majapahit, terjadinya perampokan, perampasan, dan perkosaan ketika Ra Kuti menguasai keraton, dan beberapa situasi lain. Kalimat atau situasi itu diulang-ulang di berbagai tempat. Rasanya sedikit membosankan.

Kedua, pada beberapa tempat diceritakan tokoh-tokoh pembantu atau pelengkap, biasanya penduduk, yang berbincang mengenai sesuatu, atau mengalami sesuatu, tetapi tidak terlalu berpengaruh pada cerita. Semacam jeda, yang jika dihilangkan pun dan diganti dengan narasi yang lain mungkin tak mengapa. Entah mengapa, saya tak begitu "menikmati" sempalan ini.

Ketiga, digunakannya sudut pandang (POV) orang ketiga yang tahu segalanya. Artinya, sampai perasaan yang terbetik di hati tokohnya pun bisa diungkapkan sehingga pembaca tahu perasaan tokoh. Paling menyolok saya dapati pada telik sandi Singa Parepen yang terus diungkapkan perasaannya di dalam cerita, bahkan siapa sebenarnya pembunuh Risang Panjer Lawang, serta kematian Mahisa Kingkin apakah sudah membuat bersih tubuh Bhayangkara atau belum. Kedua hal tersebut sudah diketahui di depan, karena si telik sandi, Singa Parepen, mengungkapkan perasaannya di dalam cerita. Dari aspek ke-thriller-an, hal itu membuat tingkat kepenasaranan saya sangat menurun. Toh saya sudah tahu bahwa telik sandi Ra Kuti yang menyusup di tubuh Bhayangkara ternyata belum mati!

Tetapi, hal-hal kecil di atas tak lantas membuat cerita ini tak menarik. Semuanya tak berpengaruh rasanya, karena hanya dalam tiga-empat hari, di sela-sela kesibukan kerja, saya bisa menyelesaikan bacaan mengasyikkan ini.

Tragedi Dukuh Paruk

Di tangan Ahmad Tohari kehidupan desa adalah sebuah sungai yang tenang. Dalam arus yang diam itu justru tersimpan misteri dan teka- teki yang tak tampak dari permukaan: palung, bongkahan batu bahkan mungkin buaya air tawar yang ganas. Hampir semua cerita Tohari berlatar kehidupan desa yang seperti ini. Desa adalah sebuah lanskap yang kompleks dan ruwet sekaligus.

Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk merupakan puncak pencapaian sastra Tohari sejauh ini. Bercerita tentang Srintil dan Rasus, Ronggeng memotret sebuah masa ketika Indonesia memasuki zaman gelap politik 1965. Ini novel yang lengkap: konflik kejiwaan para tokoh yang beragam, huru-hara politik, hilangnya sebuah tradisi, terdesaknya kehidupan desa.

Novel pertama bercerita tentang kemunculan tokoh Srintil sebagai ronggeng yang sudah lama hilang dari Dukuh Paruk. Pedukuhan yang sepi itu pun kembali bergairah. Seorang ronggeng sudah lahir, karena memang ia tak bisa diciptakan. Srintil menjadi primadona yang menyelamatkan Dukuh Paruk dari kehilangan tradisi.

Karena disuguhkan dengan gaya dongeng, Tohari pun tak segan menyelipkan romantika Cinderella. Misalnya, ketika Srintil gundah akan menempuh upacara penyerahan keperawanan kepada seseorang yang memberi harga paling tinggi. Ia pun “selamat” karena liang daranya diserahkan kepada Rasus yang dicintai dan mencintainya. Setelah itu adalah hidup Srintil sebagai ronggeng dan pencarian Rasus menemukan ibu yang tak pernah dikenalnya.

Jilid kedua memasuki masa politik ketika seseorang bernama Bakar muncul di Dukuh Paruk. Tohari mencitrakan orang komunis ini dengan sangat tipikal: tak ada gairah syahwat, dingin, dan kepalanya dipenuhi oleh teori juga semangat merebut kembali hak-hak rakyat, sesuatu yang agak berbeda dibanding, misalnya, dalam tokoh-tokoh Sri Sumarah, Para Priyayi atau Bawuk dari Umar Kayam.

Bakar melarang tayub karena itu joged borjuis yang melemahkan revolusi. Kesenian ronggeng pun kehilangan ciri utamanya ketika disuguhkan hanya untuk memeriahkan rapat dan kampanyekampanye partai. Orang Dukuh Paruk pun bimbang seraya diamdiam menaruh harapan pada janji- janji yang digelorakan Bakar tentang “sama rata sama rasa.”

Keadaan berbalik. PKI gagal merebut kekuasaan. Orang Dukuh Paruk pun dituding sebagai antek-antek komunis. Lintang kemukus berpijar di angkasa menandakan sebuah malapetaka. Mereka diburu dan ditahan tanpa pengadilan atau dibantai. Tak terkecuali Srintil. Ia diborgol dan dimasukkan ke sel yang asing. Nasibnya berakhir tragis di rumah sakit jiwa. Rasus, sementara itu, bimbang karena ia kini datang ke kampungnya untuk menangkap saudara dan teman-temannya. Sebagai tentara ia harus menjalankan perintah. Tetapi cintanya kepada Srintil mengalahkan itu semua. Ia datang menolong dan mengeluarkan Srintil dari rumah sakit.

Ada ambiguitas Tohari yang sangat kentara. Ia ingin meluruskan sejarah bahwa benar telah terjadi pembantaian orang yang dicap PKI, sekaligus ia juga mengutuk PKI yang telah merampas kesenian masyarakat. Sebab, setelah 1965, seni tayub punah di seluruh Jawa.

Ronggeng merupakan kesenian yang menyebar hampir di seluruh Jawa dan Betawi dengan bentuk dan nama yang berlainan. Dalam Sejarah Jawa yang terkenal, Stamford Raffles yang berkuasa antara tahun 1811-1816, sudah menulis bahwa ronggeng merupakan kesenian yang sudah tumbuh berabad-abad di Jawa dan sangat populer di kalangan petani. Kesenian ini digelar untuk mensyukuri panen yang melimpah.

Fakta dan fiksi dalam cerita Tohari ini melebur dalam cerita. Bahwa tayub dimanfaatkan Lekra merebut dukungan rakyat memang pernah terjadi. Pembantaian orang yang dicap komunis sudah lama menjadi bahan penelitian para ahli. Tohari menyusupkan pengalaman batinnya sendiri ke dalam cerita itu. Hasilnya adalah sebuah novel yang kaya.

Ketika Cinta Bertasbih Episode 2

Penulis : Habiburrahman El Shirazy
Ukuran : 20,5x13,5 cm
Harga : Rp. 49.500,00

Novel ini merupakan kelanjutan dari KCB ( Ketika Cinta Bertasbih) Episode 1. Bagi pembaca yang sudah pernah membaca KCB 1, tentunya novel ini sangat dinanti-nanti. Kisah dan perjalanan hidup penuh cinta dan mengaduk-aduk perasaan.

"Membaca novel ini mengingatkan pada buku-buku anak Balai Pustaka yang terbit pada tahun 90-an awal (waktu SD). Banyak kisah yang menceritakan perjuangan anak kampung yang sederhana, berjuang untuk mencapai keadaan yang lebih baik bagi dirinya dan keluarganya- dengan bersahaja. Karakter anak yang tumbuh dengan keluarga yang pas-pasan, namun baik hati dan tidak merasa minder dengan apa yang mereka miliki", begitu kata Alifi Poerboyo, seorang Penikmat Buku, Mahasiswa PPDS-I Ilmu Bedah Anak Univ. Padjadjaran.

Lain halnya komentar dari Uswatun Hasanah,Spd seorang guru sastra dan bahasa Indonesia dari SMAN 1 Salatiga, "Jika Anda ingin membaca novel cinta berliku yang memotivasi dan mendidik ya dwilogi Ketika Cinta Bertasbih, inilah novelnya, sungguh bergizi dan sangat menyentuh jiwa. Saya merekomendasikannya sebagai salah satu referensi sastra mendidik yang harus dibaca oleh generasi muda. Serius !".

Dari komentar pembaca yang sudah pernah membaca novel ini mengatakan novel ini sangat mencerahkan,romantis,bergizi,memotivasi, merupakan novel dakwah karena terdapat kaidah-kaidah fikih yang ditulis dalam alur cerita yang tak mudah ditebak.

Ketika Cinta Bertasbih ( Dwilogi Pembangun Jiwa )


Penulis : Habiburrahman El Shirazy
Ukuran : 20,5x13,5 cm
Harga : Rp. 52.500,00

Ketika Cinta Bertasbi ep I adalah episode pertama dari Dwilogi Pembangun Jiwa. Penulis masih mengajak kita untuk menikmati keindahan negeri Mesir seperti karya terdahulunya "Ayat-ayat cinta".

Seorang mahasiswa Indonesia bernama Abdullan Khoirul Azzam atau sering di panggil "Mas Irul" atau "Mas Insinyur". di panggil Mas Insinyur karena dia memang jago dalam mal masak memasak, bahkan dia sering di percayai oleh ibu-ibu dari KBRI di Mesir untuk memasak masakan-masakan khas Indonesia pada even-even tertentu. Selain sebagai mahasiswa ia juga terkenal dengan pembuat tempe dan bakso, dia menjalankan usahanya tidak lain adalah untuk membiayai keluarganya di tanah air, setelah bapaknya meninggal dunia dialah satu-satunya tulang punggung keluarga.


Selain mengajak untuk menyucikan jiwa, dwilogi Ketika Cinta Bertasbih ini menyadarkan apa makna prestasi yang sesungguhnya. Novel yang dahsyat dan benar-benar berbeda !

Isyak Ibrahim Hasan, M.A., Sastrawan dan anggota DPRD Kaltim

"Inilah novel motivasi yang mencerahkan. Luar biasa !, isinya saya rasakan begitu kuat memotivasi pembacanya untuk berani hidup mandiri, untuk tidak mudah menyerah, untuk terus maju meraih anugerah Allah".

Sarwedi Hasibuan, Mahasiswa Program Pascasarjana University of Malaya, Kualalumpur

Ayat-ayat Cinta

Penulis : Habiburrahman El Shirazy
ISBN : 979-3604-02-6
Tebal : ix+418 halaman
Ukuran : 20,5 x 13,5 cm
Harga : Rp. 43.500,00


"Penulis novel ini berhasil menggambarkan latar (setting) sosial-budaya Timur Tengah dengan sangat hidup tanpa harus memakai istilah-istilah Arab. Bahasanya yang mengalir, karakterisasi tokoh-tokohnya yang begitu kuat, dan gambaran latarnya yang begitu hidup, membuat kisah dalam novel ini terasa benar-benar terjadi. Ini contoh novel karya penulis muda yang sangat bagus!"

AHMADUN YOSI HERFANDA
Sastrawan dan Redaktur Budaya Republika

"Jarang ada buku seperti ini. Saya tidak yakin akan ada novel serupa dari penulis muda Indonesia lainnya saat ini bahkan mungkin hingga beberapa puluh tahun ke depan. Begitu menyentuh. Begitu dalam. Dan begitu dewasa!"

MOHAMMAD FAUZIL ADHIM
Psikolog dan Penulis Buku-buku Best Seller

"Jika Naguib Mahfuz menulis Mesir dari pandangan orang Mesir, maka Mesir kali ini ditulis dalam pandangan orang Indonesia. Novel ini ditulis oleh orang Indonesia yang paham betul seluk-beluk negeri itu, hingga ke detail-detail yang paling kecil. Ia hidup, berbaur dan berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari lalu menyerap spirit dan pengetahuan darinya, dan dituangkan dengan sepenuh hati dalam bentuk novel kaya. Ditulis dengan bahasa yang lancar, dengan tokoh-tokoh yang 'hidup' dan berkelebatan dalam berbagai karakter. Membaca novel ini seperti membuka cermin cakrawala yang terbuka..."

JONI ARIADINATA
Cerpenis, Redaktur Jurnal Cerpen Indonesia

"Novel yang tidak klise dan tak terduga pada setiap babnya. Habiburrahman El Shirazy dengan sangat meyakinkan mengajak kita menyelusuri lekuk Mesir yang eksotis itu, tanpa lelah. Tak sampai di situ, Ayat Ayat Cinta mengajak kita untuk lebih jernih, lebih cerdas dalam memahami cakrawala keislaman, kehidupan dan juga cinta."

HELVY TIANA ROSA
Ketua Umum Forum Lingkar Pena

"Membaca Ayat Ayat Cinta ini membuat angan kita melayang-layang ke negeri seribu menara dan merasakan 'pelangi' akhlak yang menghiasi pesona-pesonanya. Sungguh sebuah cerita yang layak dibaca dan disosialisasikan pada para pemburu bacaan popular yang sudah tidak mengindahkan akhlak sebagai menu utamanya, agar dunia bacaan kita terhiasi karya-karya yang 'membangun'."

RATIH SANGARWATI
Artis dan Peragawati

"Membaca novel ini, nutrisi cinta seakan mengalir memenuhi jiwa. Dan pikiran kiat terpenuhi oleh berbagai pengetahuan dan wawasan. Inilah karya fiksi yang tidak 'mengelabui'. Bagus sekali."

ANNA R. NAWANING
Cerpenis dan Penulis Sastra Islami

"Sangat romantis dan humanis! Novel ini saya rasakan begitu kuat dalam ajaran, perasaan, dan penokohannya. Luar biasa, hati saya gerimis selesai membacanya!"

HAMIZAR "BAZARVIO" RIDWAN
Sastrawan dan Wartawan Pontianak Post