Sunday, March 29, 2009

Apa itu Cinta dan Perkawinan

Suatu hari plato bertanya pada gurunya: "Apa itu cinta?, Bagaimana saya bisa menemukannya?."

Gurunya menjawab: "Ada ladang gandum yang luas disana. Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali."

"Kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling panjang, Menakjubkan artinya kamu telah menemukan cinta."

Plato pun berjalan dan tidak beberapa lama dia kembali dengan tangan kosong tanpa membawa apapun.

Gurunya bertanya: "Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?"

Plato menjawab: "Aku hanya boleh membawa satu ranting saja dan saat berjalan tidak moleh mundur kembali (berbalik)."

Sebenernya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana. Jadi tak ku ambil ranting tersebut, saat aku melanjutkan berjalan lebih jauh lagi. Baru ku sadari bahwasannya ranting-ranting yang ku temukan tak sebagus ranting yang tadi, jadi tak ku ambil sebatang pun pada akhikrnya."

Gurunya kemudian menjawab: "Jadi yaitulah CINTA."

Dihari yang lain plato bertanya lagi kepada gurunya:

"Apa itu pernikahan?, Bagaimana saya bisa menemukannya??"

Gurunya menjawab: "Ada hutan yang subur didepan sana. Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali(menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi kamu artinya telah menemukan apa itu perkawinan.”

Plato menjawab: “sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir 1/2 hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong”

Jadi, kesempatan ini, aku lihat pohon ini dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya.

Gurupun kemudian menjawab: " Dan yaitulah PERKAWINAN."