Monday, February 9, 2009

ZINA ADALAH PANGKAL PERBUATAN KEJI

Perbuatan zina mengakibatkan semua perbuatan keji; berupa minimnya agama, hilangnya citra diri, rusaknya harga diri, dan sedikitnya rasa cemburu. Anda tidak akan menjumpai seorang pezina yang punya harga diri, menepati janji, berbicara dengan jujur, dan memelihara persahabtan. Selain itu pezina tidak mempunyai rasa cemburu yang besar terhadap keluarganya. Zina juga mengakibatkan, sikap khianat, dusta, tipisnya rasa malu, tidak memiliki kewaspadaan, hilangnya rasa peduli dan harga diri, dan pupusnya rasa cemburu.

Di antara resiko zina juga, murka Allah karena telah merusak keluarga dan harga dirinya. Sekiranya seseorang menghadap raja dengan dosa tersebut, niscaya sang raja akan menyambutnya dengan sambutan yang sangat buruk. Kemudian suramnya wajah karena kegundahan dan itu dapat dilihat pada semua orang. Kemudian gelapnya hati karena sirna cahayanya. Inilah yang menyirnakan cahaya wajah dan membuatnya suram. Di antara resiko perxinaan adalah merebaknya kemiskinan.

Di dalam sebuah atsar disebutkan, Allah swt berfirman, “Aku adalah Allah, Pemusnah para durjana nan lalim. Dan, Aku membuat miskin para pezina?. ” Belum lagi hilangnya harga diri dan kehormatan pelakunya. Pelaku zina akan dipandang hina dan rendah di sisi Allah dan juga di hadapan para hamba-Nya. Zina, justru menjadikan pelakunya dijuluki durhaka, orang fasik, pezina, dan pengkhianat. Resiko zina lainnya adalah hilangnya predikal orang yang beriman. RasulullaK saw bersabda, “Tidaklah seseorang berzina di kala keimanannya masih bersamanya.” (HR al-Bukhari-Muslim)

Zina telah memupuskan istilah iman secara mutlak, meskipun secara mudak pula, keimanan belum pupus dari dirinya.

Ja'far bin Muhammad pernah ditanya mengenai hadis ini. Mendengar pertanyaan itu, Ja'far menggambar lingkaran di tanah, lalu Ja'far berkata, “Ini adalah kawasan iman.” Lalu Ja'far membuat lingkaran lebih besar mengelilingi lingkaran pertama, Ja'far berkata, "Ini adalah kawasan Islam. Jika seseorang berzina, dia keluar dari kawasan ini (kawasan iman) dan belum keluar dari kawasan ini (kawasan Islam). Meskipun orang itu masih mempunyai bagian keislaman dalam dirinya, tetapi dia tidak layak dikatakan orang yang beriman. Sebagaimana orang yang mempunyai bagian dari ilmu dan fikih. Dia tidak mesti dikatakan seorang alim atau ahli fikih. Ada juga orang yang mempunyai sifat berani dan dermawan, tetapi dia belum tentu bisa dikatakan seorang pemberani atau dermawan. Dan begitu juga dengan orang yang memiliki unsur ketakwaan, dia tidak mesti dikatakan orang yang bertakwa. Begitu juga dengan contoh lainnya. Yang benar adalah, menghukumi sesuai dengan zahirnya.”

Risiko zina lainnya adalah, pelaku zina mengarahkan dirinya menjadi penghuni tungku perapian yang mana Rasulullah saw pernah melihat para penzina di dalamnya. Resiko zina yang lain adalah pelaku zina akan ditinggalkan kebaikan dan diganti dengan keburukan.

Wanita-wanita yang tidak baik adalah untuk laki-laki yang tidak baik. Laki-laki yang tidak baik adalah buat wanita-wanita yang tidak baik (pula) Wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Merekafyang di tuduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka. Bagi mereka ampunan dan rizki yang mulia (yaitu surga).

(an-Nur [24]: 26)

Allah swt telah mengharamkan surga bagi setiap orang yang tidak baik. Allah menjadikan surga sebagai tempat tinggal orang yang baik. Hanya orang baik yang dapat memasukinya.

(Yaitu) mereka yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka) 'Kesejahteraan bagimu, masuklah kamu ke dalam surga! Itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan'.(an-Nahl [16]: 32)

Dan mereka yang bertakwa kepada fuhannya dibawa ke surga secara berombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu, pintu pintu surga telah terbuka dan herkatalali kep.ida mereka penjaga-penjaganya "Kesejahteraan (dilimpahkan)bagimu, bcrbahagialah kamu!maka masukilah surga ini, dan kamu kekal di dalamnya".

(az-Zumar |39|: 73)

Mereka memperoleh ucapan selamat dari para malaikat dan masuk ke dalam surga dengan kebaikan mereka. Sementara para pezina adalah orang yang paling jahat. Allah swt telah menjadikan neraka Jahanam scbagai tempat tinggal orang jahat.

Pada hari kiamat nanti, Allah memisahkan antara kejahatan dan kebaikan. Kemudian Allah melemparkan pelaku kejahatan ke neraka Jahanam. Orang yang balk tidak akan masuk neraka. Begitu juga orang yang jahat tidak akan masuk surga.

Di antara risiko zina adalah, kegundahan dan keterasingan yang ditancapkan Allah swt di dalam hati pezina. Hal ini serupa dengan kegundahan dan kemurungan yang menghinggapi raut wajahnya. Orang yang gigih menjaga kehormatannya, pada raut wajahnya terdapat keindahan, dan pada hatinya terdapat ketenteraman dan kesejukan. Siapa saja yang duduk (berbincang) bersamanya, dia akan merasakan keteduhan dan ketenangan. Sementara orang yang berzina, raut wajahnya dihinggapi kemurungan dan kegundahan. Siapa saja orang yang bergaul dan berbincang dengannya (pezina), dia merasa jijik dan merasa tidak senang kepadanya. Di antara risiko zina yang lain adalah hilangnya kewibawaan dan harga diri pelakunya. Keluarga, sahabat, dan orang lain, tidak sungkan lagi kepadanya. Si pezina ini adalah orang yang paling hina dan rendah di dalam diri dan pandangan mereka.

Lain halnya dengan orang yang gigih menjaga kehormatannya, dia senantiasa dianugerahi kewibawaan, harga diri, dan keindahan. Di antara risiko zina lainnya adalah, pezina akan dipandang sinis. Tidak ada orang yang menghargai diri dan anaknya. Di antara risiko lainnya, aroma yang tidak sedap dapat dicium oleh setiap orang yang punya hati nurani sehat. Aroma tidak sedap itu keluar dari mulut dan tubuh pezina. Kalau sekiranya orang lain tidak mencium aroma tak sedap itu, niscaya aroma itu akan fcrscbar dari pemiliknya dan dia akan memanggil-manggil.

Di antara akibat zina adalah dada terasa sempit dan sesak, karena orang orang yang berzina diajak bennteraksi dengan sesuatu yang bertentarigan dengan cita-cita mereka. Orang yang mencari kenikmatan dan keindahan hidup dengan sesuatu yang dihararnkan Allah, Allah pasti menghukumnya dengan sesuatu yang bertentangan dengan tujuannya. Karena, sesuatu yang ada di sisi Allah tidak akan diraih kecuali dengan ketaatan kepada-Nya. Sementara itu, kemaksiatan tidak akan dijadikan Allah sebagai penyebab mendapatkan kebaikan. Seandainya si durhaka dan durjana mengetahui betapa indahnya menjaga kehormatan; berupa kenikmatan, kebahagiaan, kelapangan dada, dan keindahan hidup, niscaya dia mengetahui bahwa kenikmatan yang teiah berlalu darinya sangat banyak dan belum dia rasakan. Biarkanlah keuntungan balasan dan kemenangan meraih pahala dan anugerah Allah.

Di antara risiko zina adalah, si pezina telah menghantarkan dirinya untuk tidak dapat bersenang-senang dengan bidadari cantik di surga Adn kelak. Sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa Allah swt telah menghukum orang yang mengenakan sutera di dunia, di akhirat nanti dia tidak akan mengenakannya. Orang yang meminum arak di dunia, di akhirat nanti dia tidak akan merasakan arak. Begitu juga dengan orang yang menikmati dan melihat gambar-gambar yang terlarang di dunia ini. Bahkan, segala sesuatu yang telah dinikmati di dunia ini. Jika dia terlalu berlebihan dan leluasa dalam menikmatinya, maka bagiannya di hari kiamat nanti akan diperkecil sesuai dengan kadar yang telah dia peroleh di dunia. Jika seseorang menikmatinya dengan cara yang terlarang, maka kelak pada hari kiamat, dia tidak akan memperoleh hal yang serupa.

Di antara risiko zina adalah, perbuatan zina menjadikan pelakunya berani untuk memutuskan hubungan silaturahmi dan durhaka kepada kedua orang tua, melakukan hal yang terlarang, menganiaya orang lain, dan mengabaikan keluarga dan tanggung jawabnya. Bahkan, zina dapat menggiringnya menumpahkan darah yang terlarang secara zalim dan aniaya. Penzina juga akan menggunakan sihir dan syirik; baik dia mengetahuinya ataupun tidak. Perbuatan dosa ini tidak akan sempurna kecuali dengan berbagai macam kemaksiatan sebelumnya, yang bersamaan dengannya, dan setelahnya. Perbuatan keji ini akan melahirkan ragam kemaksiatan dan perbuatan dosa yang lain. Perbuatan keji ini juga dipenuhi oleh prajurit kemaksiatan sebelumnya dan sesudahnya. Perbuatan keji inilah perangkat yang paling mudah mendatangkan kejahatan dan keburukan di dunia dan akhirat. la juga perangkat yang paling dapat mencegah kebaikan di dunia dan akhirat. Apabila kemaksiatan ini telah mengikat seseorang, lalu dia terjerumus pada ragam jaringan dan sekutunya, maka para juru nasihat akan kcwalahan menyelamatkannya. Begitu juga para dokter tidak dapat mengobatinya. Tawanannya tidak dapat ditebus, kotbannya tidak dibayar denda. Allah swl telah membalas kemaksiatan dengan sirnanya berbagai kenikmatan. )ika seorang hamba diuji dengan kemaksiatan, hendaknya seorang hamba berpamitan pada kenikmatan, karena dia adalah tamu yang cepat sekali berpindah dan lekas hilang.

Yang demikian (siksaan) itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah suatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum, pada din mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Pendengar lagi Maha Pengetahui.

(al-Anfal [8]: 53)

Setiap manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya. Dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Allah.

(ar-Ra'd [13]: 11)

Dikutip dari "Bercinta dengan Allah" karya Ibnu al-Qayyin al-Jauziyyah, Penerbit Magfirah Pustaka, hal: 275-278.